Keajaiban Wudhu
Ahli Neurology Austria
Membeberkan Fakta Mengejutkan Tentang Wudhu. Prof Leopold Werner von Ehrenfels,
seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan
sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu. Ia mengemukakan sebuah fakta yang
sangat mengejutkan.
Bahwa pusat-pusat
syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi,
tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air
segar. Dari sini ia menemukan hikmah dibalik wudhu yang membasuh pusat-pusat
syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudhu bukan hanya milik dan
kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan.
Dengan senantiasa
membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan
memelihara kesehatan dan keselarasan pusat sarafnya. Pada akhirnya Leopold
memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Ulama Fikih juga
menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan
fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu, seperti tangan, daerah
muka termasuk mulut, dan kaki memang paling banyak bersentuhan dengan
benda-benda asing termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang
harus dibasuh.
Ulama tasawuf
menjelaskan hikmah wudhu dengan menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dibasuh
air wudhu memang daerah yang paling sering berdosa. Kita tidak tahu apa yang
pernah diraba, dipegang, dan dilakukan tangan kita. Banyak pancaindera
tersimpul di bagian muka.
Berapa orang yang jadi
korban setiap hari dari mulut kita, berapa kali berbohong, memaki, dan
membicarakan aib orang lain. Apa saja yang dimakan dan diminum. Apa saja yang baru
diintip mata ini, apa yang didengar oleh kuping ini, dan apa saja yang baru
dicium hidung ini? Ke mana saja kaki ini gentayangan setiap hari?
Tegasnya, anggota
badan yang dibasuh dalam wudhu ialah daerah yang paling riskan untuk melakukan
dosa.
Organ tubuh yang
menjadi anggota wudhu disebutkan dalam QS al-Maidah [5]:6, adalah wajah, tangan
sampai siku, dan kaki sampai mata kaki. Dalam hadis riwayat Muslim juga
dijelaskan bahwa, air wudhu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan
oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang
bersangkutan bersih dari dosa.
Kalangan ulama
melarang mengeringkan air wudhu dengan kain karena dalam redaksi hadis itu
dikatakan bahwa proses pembersihan itu sampai tetesan terakhir dari air wudhu
itu (ma’a akhir qathr al-ma’).
Wudhu dalam Islam
masuk di dalam Bab al-Thaharah (penyucian rohani), seperti halnya tayammum,
syarth, dan mandi junub. Tidak disebutkan Bab al-Nadhafah (pembersihan secara
fisik). Rasulullah SAW selalu berusaha mempertahankan keabsahan wudhunya.
Yang paling penting dari wudhu ialah kekuatan simboliknya, yakni
memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu
dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan shalat,
menyentuh atau membaca mushaf Alquran. Wudhu sendiri akan memproteksi diri
untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak citra wudhu. Dosa dan
kemaksiatan berkontradiksi dengan wudhu.
From Zilzall.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar