DOA MUSTAJAB


Nabi Muhammad SAW bersabda, “Doa adalah senjata orang mukmin, pilar agama, dan cahaya bagi langit dan bumi.” Kekuatan doa pun tidak perlu diragukan lagi, sebab apa pun yang kita panjatkan, selama tidak untuk kejahatan dan pemutusan silaturahmi, pasti cepat atau lambat akan dikabulkan oleh Allah jika dilakukan dengan benar dan tepat sesuai tuntunan Rasulullah sebab itu merupakan janji Allah kepada kita.

“Setiap hamba yang berdoa kepada Allah, pastilah doanya itu dikabulkan, atau Allah menjauhkannya dari kejahatan, selama ia berdoa memohon sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan silaturahmi.” (H.R. at-Tirmizi)

“Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung kejahatan dan pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu dari tiga hal: (1) pengabulan doanya dipercepat; (2) pengabulan doanya diakhirkan di akhirat; (3) ia akan dihindarkan dari kejelekan yang semisal.” (H.R. Ahmad)

Sebagai manusia, sudah sewajarnya kita ingin agar doa kita senantiasa dikabulkan secepatnya oleh Allah. Doa yang demikian dinamakan doa yang mustajab atau doa yang segera / langsung dikabulkan oleh Allah, tanpa harus tertunda lagi. Ada 10 macam golongan orang yang doanya mustajab:
  1. Doa seorang muslim terhadap saudaranya tanpa sepengetahuannya (H.R. Muslim)
  2. Doa orang yang banyak berdoa (H.R. Tirmizi)
  3. Doa orang yang teraniaya (H.R. Muslim)
  4. Doa orang tua kepada anaknya (H.R. Abu Daud)
  5. Doa seorang musafir (H.R. Abu Daud)
  6. Doa orang yang berpuasa (H.R. al-Baihaqi)
  7. Doa orang dalam keadaan terpaksa / terjepit keadaan (Q.S. an-Naml [27]:62)
  8. Doa anak yang berbakti kepada orang tuanya (H.R. al-Bazzar)
  9. Doa pemimpin yang adil (H.R. al-Baihaqi)
  10. Doa orang yang bertobat (Q.S. an-Nisa’ [4]:110)

Sedangkan berikut ini adalah lokasi atau tempat dimana doa yang kita baca di sana akan mustajab:
§  Ka’bah (H.R. Thabrani)
§  Multazam (H.R. Thabrani)
§  Masjid Agung (Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidil Aqsha)
§  Antara Bukit Shafa dan Marwa (H.R. Muslim)
§  Raudhah, Masjid Nabawi, setelah menunaikan shalat dua raka’at
§  Di belakang Maqam Ibrahim
§  Di Padang Arafah, ketika wukuf

Adapun waktu-waktu mustajab berdoa adalah :
Ketika Hendak Shalat.

Pada waktu tengah malam terutama sepertiga akhir malam.
Sabda Nabi s.a.w “Allah s.w.t turun ke langit dunia apabila tinggal sepertiga malam yang terakhir dan berkata : Ada sesiapa yang memohon kepada-Ku untuk Kumakbulkan, ada sesiapa yang meminta kepada-Ku untuk Kuberikan, Barang Siapa yang beristighfar memohon ampunan untuk Kuampunkan?”  ( HR Bukhari dan Muslim)

Waktu diantara azan dan iqamah. Sabda Nabi s.a.w “Tidaklah ditolak doa diantara azan dan iqamah .” ( HR Al-Tirmizi)

Ketika sujud dalam solat. Sabda Nabi s.a.w “Keberadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim). Selesai shalat fardu. Sabda Nabi s.a.w ketika ditanya tentang waktu mustajab doa “Doa itu mustajab pada waktu malam dan selesai solat fardu .”  (HR Al-Tirmizi)

Ketika berpuasa. Sabda Nabi s.a.w “Tiga bentuk doa yang dimustajabkan Allah, doa ibu bapa terhadap anak , doa orang yang berpuasa dan doa orang bermusafir .” (HR Al-Baihaqi)

Malam Lailatul Qadar. Malam Al-Qadar berlaku pada bulan Ramadhan. Kemungkinan besar ia berlaku pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan berdasarkan kepada beberapa hadis para sahabat mencari malam Al-Qadar pada sepuluh malam terakhir.
Aisyah r.a bertanya kepada Rasulullah s.a.w “ Sekiranya saya bertemu dengan Lailatul Qadar , apakah yang perlu say abaca? Jawab Rasulullah s.a.w sebutlah olehmu Ya Allah, sesungguhnya Kamu Maha Pemaaf lagi Maha Mulia . Mencintai Pemaafan. Maka, maafkanlah aku.” (HR Al-Tirmizi, Ibn Majah & Al-Nasa’ie , lihat sahih Al-Tirmizi )

Ketika khatam 30 juz Al-Quran . Allah s.w.t berfirman dalam surah Fatir ayat ke-29 Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan tetap mendirikan sembahyang serta mendermakan daripada apa yang kami kurniakan kepada mereka secara tertutup atau terbuka , mereka (dengan amalan yang demikian) mengharapkan sejenis perniagaan yang tidak akan mengalami kerugian, supaya Allah menyempurnakan pahala mereka dan menambahkan mereka daripada limpah kurnia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi sentiasa membalas dengan sebaik-baiknya ( akan orang-orang yang bersyukur kepada-Nya )

Sepanjang hari Jumaat dengan harapan bersua dengan waktu mustajab doa. Sabda Nabi s.a.w “Pada hari Jumat itu, ada satu waktu yang apabila seseorang hamba memohon sesuatu kepada Allah , maka akan diberikannya .” (HR Bukhari & Muslim )

Sepanjang perjalanan/bermusafir. Sabda Nabi s.a.w “Tiga bentuk doa yang dimustajabkan Allah , tidak syak padanya yaitu : Doa orang yang teraniaya , Doa orang yang bermusafir dan Doa ibu bapa terhadap anaknya.”   (HR Abu Dawud)

Ketika berjihad dan sewaktu melaksanakan ibadah haji atau umrah. Hal ini berdasarkan sebuah hadis : “Orang yang berjihad pada jalan Allah dan orang yang mengerjakan haji serta umrah merupakan tetamu Allah , mereka berdoa kepada Allah lalu diterimanya.” (HR Ibn Majah)

Ketika iman meningkat kerana mentaati Allah. Sabda Nabi s.a.w. “…dan adalah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan ibadah yang sunat sehingga aku mencintainya. Jika aku sudah mencintainya , aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya dia mendengar dan penglihatannya yang dengannya dia melihat dan tangannya yang dengannya dia menyentuh dan kakinya yang dengannya dia melangkah, dan jika dia meminta akan ku berikan , dan jika dia meminta perlindungan niscaya akan kulindungi …”  (HR al-Bukhari ) .
Hadis ini menjadi bukti jaminan mustajabnya doa hamba tatkala keimannya memuncak . Ini boleh berlaku dengan beriltizam dengan ketaatan mengerjakan amal ibadah kepada Allah . (Fiqhud Du’a , Bab siapa yang Mustajab Doanya )

Waktu menerima ujian. Allah s.w.t berfirman dalam surah al-Naml ayat 62, yang bermaksud. “Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang menderita apabila ia berdoa kepada-Nya , dan yang menghapuskan kesusahan , serta menjadikan kamu pengganti (umat-umat yang telah lalu ) mendiami dan menguasai bumi ? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? Amat sedikit antara kamu yang mengingati (nikmat Allah itu ).”
Menurut pandangan ulama, dijamin penerimaan doa orang yang menghadapi beban ujian karena biasanya bala yang berlaku menyebabkan timbulnya pasrah dan ikhlas berdoa meminta diselamatkan . (Tafsir al-Qurtubi, tafsir ayat 62 surah al-Naml)

Ketika tentara Islam berhadapan dengan tentera musuh. Dalilnya ialah Nabi s.a.w bersabda : “Dua jenis doa yang tidak akan ditolak oleh Allah s.w.t atau jarang sekali ditolak : doa sewaktu azan dan doa ketika berlakunya peperangan.” (HR Abu Dawud,hadis hasan)

Ketika ayam berkokok. Nabi s.a.w. bersabda “Apabila kamu mendengar ayam berkokok, maka mohonlah anugerah-Nya kerana ayam itu melihat malaikat .” (HR al-Bukhari, Muslim)

Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa. Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahawa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak”. (Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da’watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17)

Ketika Saat Sedang Hujan. Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda. “Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan”. (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114).
Imam An-Nawawi berkata bahawa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).

Doa Ketika Hari Arafah. Dari ‘Amr bin Syu’aib Radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya dari datuknya bahawasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah”. (Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/83)




Komentar

Postingan Populer